Rabu, 21 Maret 2018

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


A.  Pengertian Manusia dan Kebudayaan
Pengertian manusia secara bahasa, berasal dari kata ‘manu’ (Sansekerta), ‘mens’ (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi.

Secara umum pengertian manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain

Untuk memperjelas dan memperdalam uraian diatas pada pengertian siapa manusia sebenarnya, secara biologis ada unsur-unsur yang terdapat dalam diri manusia, terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :

1.     Jasad : Badan yang tampak, dapat diraba, dan menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat : Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
3.     Ruh : Daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
4.     Nafs : Dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan gagasan yang membentuk suatu kebudayaan

Sedangkan kebudayaan berasal dari kata cultuure (belanda), culture (Inggris) dan colore (Latin) yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan terutama pengolahan tanah yang kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktifitas manusia untuk mengubah dan mengolah alam.

Dari bahasa Indonesia (Sansekerta) ‘buddhayah’, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

Didalam masyarakat kebudayaan diartikan “The general body of the art” yang meliputi seni sastra, seni musik, seni pahat, seni rupa, dan pengetahuan filsafat. Yang akhirnya disimpulkan bahwa, kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang dipunyainya sebagai makhluk sosial digunakan untuk memahami dan menafsirkan lingkungan yang dihadapinya (lingkungan alam dan sosial).

B.   Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.

C.  Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

1)    Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contoh:  
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2)    Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)

Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )

3)  Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4)  Kebudayaan khusus atas dasar agama

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5)  Kebudayaan berdasarkan profesi

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.

Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.

Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.



Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.













SUMBER:

https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-manusia/

http://www.lepank.com/2014/06/pengertian-kebudayaan-secara-umum.html

https://www.scribd.com/doc/241936440/Manusia-Dan-Kebudayaan-pdf

https://oktarinisi.wordpress.com/2014/05/28/hubungan-antara-manusia-dan-kebudayaan/