Minggu, 03 Mei 2020

TUGAS KE - 3 SOFTSKILL STUDI EKSKURSI

REVITALISASI KAWASAN BERSEJARAH: TAMAN BALEKAMBANG

AMANDA AZALIA S - 3TB01




SMS Akan Ikut Meriahkan Event Bakdan ing Balekambang - Tribun Jateng

Kota Surakarta atau yang dikenal dengan Kota Sala merupakan  salah  satu Kota yang dikenal sebagai Kota Budaya dan Pariwisata. Pemerintah Kota Surakarta telah menetapkan visi nya untuk menjadikan Solo sebagai Kota Budaya yang salah satunya bertumpu pada pariwisata. Pembangunan kepariwisataan di Kota Surakarta terus diupayakan dari tahun ke tahun. Pembangunan sektor pariwisata di Kota Surakarta merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah. Sehingga pembangunan sektor pariwisata diarahkan dapat menjadi bagian dari upaya peningkatan pelestarian  seni dan budaya,  peningkatan kesejahteraan masyarakat,  dan juga merupakan bagian dari usaha pembangunan wilayah.

Sejarah dan Perkembangan Taman Balekambang


Taman balekambang awalnya bernama Partini Tuin dan Partinah Bosch, yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegoro VII pada tanggal 26 Oktober 1921. Taman Balekambang dinamakan Balekambang karena di dalamnya ada bangunan yang berupa Bale yang seperti mengapung di atas air. Taman  ini  dibangun  untuk  tempat  rekreasi dan lapangan berkuda (sekarang Manahan).

Taman Balekambang dulunya terdiri  atas dua bagian, yaitu kolam dan sistem saluran yang mengakses kota, hutan kecil sebagai paru-paru kota dan taman bunga. Taman ini dulunya digunakan  kerabat Mangkunegaran untuk rekreasi. Mangkunegoro menamai kawasan yang terdiri  dari kolam praon dengan pulau kecil di tengahnya itu sebagai  Partini  Tuin.  Nama  itu  sebagai ungkapan sayang kepada putrinya bernama Partini  yang  saat  itu  menikah dengan Dr. Husein Joyodiningrat dari Banten. Adapun sebagian lainnya dari area itu, diberi nama Partinah Bosch saat putrinya bernama Partinah menikah dengan  Mr.  Subroto dari Wonosobo. Maka nama kedua putrinya itu diabadikan sebagai nama  taman.

Taman balekambang dulunya dibagi menjadi 2 area, Beliau membagi taman Balekambang dengan memadukan konsep Jawa dan Eropa, yang mana taman tersebut dibangun tidak hanya menciptakan unsur keindahan saja tetapi ada fungsi yang lebih utama seperti :

•             Area yang I dinamakan Partini Tuin atau Taman Air Partini berfungsi sebagai penampungan air untuk membersihkan atau menggelontor kotoran-kotoran sampah didalam kota, dan juga sering digunakan untuk bermain perahu
•             Area yang ke II dinamakan Partinah Bosch atau Hutan Partinah yang merupakan koleksi tanaman langka seperti Kenari, Beringin putih, Beringin sungsang, apel coklat, dsb. Partinah Bosch berfungsi sebagai daerah resapan dan paru-paru kota. Dibuat mirip hutan kecil yang dipenuhi rusa (kidang dan menjangan).

Pada era KGPAA Mangkunegoro VIII Taman Balekambang  dibuka  untuk umum. Sejak saat itu mulai diadakan hiburan rakyat seperti ketoprak yang  diiringi  dengan musik lesung. Berdirinya hiburan srimulat, ketoprak diiringi musik gamelan, diskotik  dan  panti  pijat,  membuat  Balekambang  menjadi  lebih  terkenal  disamping taman   Sriwedari   dan   taman  Satwataru   Jurug.   Setelah  Srimulat   bangkrut,  keadaan Balekambang menjadi surut. Gedung srimulat menjadi kotor, tidak terawat dan kumuh, gedung ketoprak juga timbul perumahan seniman yang semrawut.


Kondisi taman Balekambang menjadi kotor, angker, sepi  dan  semrawut.  Kegiatan yang masih ada adalah kegiatan memancing, meskipun tidak rutin, dan kehidupan malam di Freedom diskotik yang menenggelamkan citra Balekambang  sebagai peninggalan budaya menjadi tempat yang kurang baik. Keberadaannya sangat bertentangan dengan citra Balekambang sebagai peninggalan budaya. Kegiatan perdagangan burung di pasar burung Depok juga masih ada di sekitar Balekambang. Terjadinya penurunan kondisi Balekambang ini juga berpengaruh  kepada  pariwisata Kota Surakarta.

Taman Balekambang Solo Sejarah



Daya Tarik Taman Balekambang


Berada di kawasan tengah kota membuat Taman ini menjadi perburuan masyarakat yang ingin menikmati udara sejuk. Apalagi, Taman Balekambang adalah satu-satunya Taman terbesar di Kota Solo. Pada hari libur banyak yang datang dan menikmati suasana teduh bersama dengan keluarga.

Yang datang ke Taman ini akan disambut dengan sebuah bangunan yang dimana bangunan ini difungsikan sebagai tempat pameran karya seni. Tempatnya cukup luas sehingga, bisa leluasa melihat berbagai macam seni rupa dengan gambar-gambar yang artistik.
Taman Balekambang, Tempat Wisata Keluarga Wong Solo
Di depan bangunan ini ada sebuah patung dimana patung ini berbentuk seperti tugu yang setiap sudutnya dihiasi dengan patung katak. Dan beberapa ikan-ikan kecil yang berenang kesan-kemari. Inilah Patung Partinah Bosch.

Taman Balekambang memang terkenal dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Jalur yang dikhususkan untuk para pejalan kaki pun sudah dibangun dengan sangat baik. Selain itu, sudah ada tempat duduk yang berada di pinggiir yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati suasana Taman Balekambang.


Di sini, bisa berinteraksi dengan berbagai macam hewan seperti rusa, ayam, angsa, dan berbagai macam hewan-hewan yang jinak. Biasanya, membawa makanan dari luar dan juga tikar untuk menikmati kehangatan bersama dengan keluarga, makan di alam yang begitu menyenangkan.


Program Revitalisasi

Dilihat dari nilai historis serta nilai fungsional yang ada, Taman Balekambang dapat menjadi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi di Kota Surakarta, tetapi karena belum dikembangkan secara optimal, sehingga jumlah pengunjung ke  obyek  wisata tersebut tergolong paling sedikit dibandingkan dengan obyek wisata lainnya  di Kota Surakarta. Kebijakan dan program pemerintah mengenai Visi Kota Solo  sebagai Kota Budaya dan ingin menjadikan Solo ke Depan adalah Solo Masa Lalu, salah satunya dengan mempertahankan dan melestarikan benda ataupun kawasan peninggalan budaya, salah satunya dengan upaya revitalisasi obyek-obyek wisata. Menghidupkan kembali dan menata suatu kawasan wisata sesuai dengan potensi dan fungsi yang dimiliki.

Kebijakan mengenai kawasan rekreasi Balekambang tertuang dalam evaluasi Rencana Induk Kota Surakarta  tahun  1993-2013,  yang  disebutkan  bahwa  gedung  kesenian  yang  ada  di komplek Balekambang,  taman hiburan  srimulat,  kolam renang,  kebun  rekreatif Partinah Bosch kurang memadai fasilitasnya untuk itulah diperlukan rencana penataan dikomplek Balekambang. Revitalisasi Taman Balekambang merupakan bagian untuk melestarikan obyek wisata Taman Balekambang, sekaligus pemberdayaan aset Pemerintah Kota Surakarta sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan Kota Surakarta

Pemerintah Kota Surakarta yang melihat kondisi dari Balekambang yang saat itu tidak efektif dan tidak produktif, kurang terawat dan kurang terurus, mempunyai gagasan untuk melaksanakan Rencana Umum Tata Ruang Kota, untuk merevitalisasi Taman Balekambang Surakarta sebagai taman resapan air dan ruang hijau terbuka serta taman edukasi. Selain itu Pemerintah Kota Surakarta memiliki visi Solo ke Depan adalah Solo Masa Lalu, dimana upaya untuk melestarikan dan menghidupkan kembali suatu kawasan peninggalan budaya adalah salah satu wujud dari kebijakan tersebut.

Mulai tahun 2008 lalu, Pemerintah Kota Surakarta melakukan revitalisasi Taman Balekambang, disamping fungsi utamanya sebagai daerah resapan dan  paru-paru  kota juga diperuntukkan sebagai public area atau ruang publik yang dapat difungsikan sebagai Taman Seni dan Budaya, Taman Botani, Taman Edukasi dan Taman  rekreasi. 

Pengunjung yang datang ke balekambang dapat menyusuri jalan-jalan setapak dibawah rindangnya dan semilirnya pepohonan untuk mengelilingi taman, dan duduk-duduk di kursi taman yang didesain unik, dengan dikelilingi beberapa ekor rusa yang jinak dan angsa putih, selayaknya yang dialami keluarga Puro Mangkunegaran dulu.

Selain itu banyak fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung, seperti gedung kesenian dan open stage dimana masyarakat dapat mengekspresikan kegiatan seninya disitu. Disediakannya tempat parkir di kawasan balekambang juga mendukung area rekreasi di taman  balekambang  ini.  Pengunjung dapat  menikmati  rekreasi  air  di  kolam  air Partini Tuin, menikmati hiburan kesenian tradisional dan budaya di gedung ketoprak yang ada atau gelaran seni di open stage, juga menikmati udara segar dan rekreasi alam  di  Botanical garden Partinah Bosch karena banyaknya pohon rindang sehingga adanya semilir angin dan hawa yang sejuk. Suasana taman Balekambang menjadi lebih hidup dengan ditatanya sarana dan prasarana yang ada di balekambang.

Hambatan dan Dorongan yang ada dalam Proses Revitalisasi Taman Balekambang

Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam proses revitalisasi, adanya beberapa penghuni liar yang tinggal di kawasan Taman Balekambang sebelum direvitalisasi. Kondisinya semrawut dan tidak tertata, sehingga diperlukan mediasi dan sosialisasi  kepada para penghuni agar bersedia untuk dipindahkan. Pelaksanaan sosialisasi diadakan langsung dilapangan, di kelurahan dan kecamatan setempat. Pelaksanaan sosialisasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta didampingi oleh Lurah dan Camat setempat, yaitu Lurah Manahan dan Camat Banjarsari  sebagai  mediator.  

Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta, penghuni yang tinggal di dalam kawasan berjumlah sekitar 80 KK. Penghuni-penghuni tersebut ada yang mendirikan bangunan permanen dan ada juga yang hanya mendirikan tenda. Besar kecilnya  ganti  rugi  yang  diberikan  Pemerintah  Kota  Surakarta  kepada  para  penghuni ditentukan  dari  luas  bangunan  dan  jenis  bangunan  yang  ditinggali.  

Pemerintah  Kota Surakarta memberikan solusi uang pindah, dan ada juga yang dipindahkan ke perumahan di daerah Ngipan, Kadipiro, Solo. Pelaksanaan ganti rugi dijalankan oleh Camat Banjarsari, pada waktu itu, tahun 2007. Setelah semua penghuni bersih, baru bangunan semua diratakan dan dilakukan revitalisasi. Hambatan lain  yaitu pembangunan  konsep  revitalisasi  yang direncanakan   tidak sepenuhnya   dapat   terlaksana,   karena   terbatasnya   anggaran   dari   Pemerintah   Kota Surakarta. Seperti halnya pembangunan Taman Reptil yang semula direncanakan belum dapat terlaksana. Sebagian besar masyarakat menyambut baik kebijakan Pemerintah Kota Surakarta untuk  melakukan  revitalisasi  Taman  Balekambang  Kota  Surakarta,  disamping  Taman Balekambang  menjadi   Obyek   Wisata   yang  layak   untuk  dikunjungi,   juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.


Faktor pendorong utama adalah sikap yang sangat terbuka yang diberikan Pihak Keluarga Mangkunegaran kepada Pemerintah Kota Solo yang memiliki apresiasi tinggi untuk melakukan revitalisasi Taman Balekambang, memperbaiki yang sudah ada, dan menjadikan taman Balekambang sebagai obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi, tetapi masih menggambarkan citra dan sejarah Taman Balekambang. 

Selain dilepasnya tanah Mangkunegaran untuk dijadikan ruang publik, Bapak Budi Purwanto, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta , menyampaikan faktor pendorong yang lain yaitu adanya koordinasi yang baik antar Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terlibat dalam Revitalisasi Taman Balekambang juga merupakan suatu hal yang juga menjadi dorongan bagi kelancaran revitalisasi Balekambang, sebagai berikut :
“Rasa kebersamaan antar instansi terkait dan penghuni sangat berpengaruh dalam kelancaran jalannya revitalisasi, yang menyadari bahwa Taman Balekambang ini akan
direvitalisasi tujuannya adalah untuk masyarakat.”

Revitalisasi Taman Balekambang secara keseleruhan berjalan  dengan  lancar,  tidak ada kendala yang berarti yang menghambat berjalannya revitalisasi. Mengingat kebijakan dari Pemerintah mengenai revitalisasi Taman Balekambang adalah untuk kepentingan   publik,   masyarakat   Solo   juga   memberikan   dukungan   dengan  adanya revitalisasi   ini.   Dukungan   yang   lebih   utama   adalah   sikap   terbuka   dari   Pihak Mangkunegaran, yang memberikan dukungan dan ijin kepada Pemerintah Kota Surakarta untuk menjadikan Taman Balekambang sebagai Ruang Publik, dengan lebih mengoptimalkan fungsi dan potensi yang ada pada Taman Balekambang. Hingga berakhirnya revitalisasi, seperti hasilnya yang bisa kita lihat sekarang ini di Taman Balekambang.













10 Foto Taman Balekambang Solo 2020 Tiket Masuk Alamat Wisata Kota ...



Sumber:
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/27712/NTg2MzA=/Potensi-dan-Pengembangan-Taman-Balekambang-sebagai-Salah-Satu-Aset-Wisata-Budaya-di-Kota-Solo-abstrak.
https://core.ac.uk/download/pdf/12350853.pdf REVITALISASI OBYEK WISATA TAMAN BALEKAMBANG KOTA SURAKARTA